Mata Kuliah Softskill

Senin, 19 Desember 2011

care of

" I'm not reach, nor famous yet.. But I'm happy that I'm surrouded by the people who care with me "

terinspirasi dari tulisan salah satu temen saya
Ya...
memang harta bukan hal utama namun bukan artinya bisa dilupakan...
semua orang butuh uang untuk kelangsungan hidupnya...
tapi perhatian dan kepedulian orang-orang disekitarya juga merupakan hal penting yang tentunya diinginkan oleh setiap orang....
merasa dizintai...
disayangi...
diperhatikan...
diperjuangkan...

dan disitulah timbul sebuah ikatan
ikatan hati antara insan yang terikat dengan kecintaan dan aktifitas-aktifitas kasih sayang didalamnya
yang terus bertambah erat dengan sebuah janji...
janji ketulusan akan pengorbanan

maka rasa cinta, kasih sayang, kepedulian adalah sesuatu yang pada hakikatnya merupakan kebutuhan setiap orang untuk kebahagiaan didalam hidupnya

Long Distance

Long Distance....
Sebenernya bukan sesuatu yang terlalu jadi masalah...
sekarang udah canggih. mau chatting bisa pake fb, ym, bbm...
kalau kangen suara tinggal pencet nomor udah tersambung ke sana...
tapi kenapa ya long distance kerasa lebih berat...

mungkin karena wujudnya gak langsung ada di depan mata...
Suaranya kehalangan sama media hp...
Gak langsung bisa ngeliat senyumnya...

Tapi itu pengorbanan :)
ada dia, ada aku, ada jarak, dan ada cinta.... :)

Bukan masalah jarak... tapi masalah hati yang bersatu
karena gak penting deket tapi jauh...
yang terpenting kedekatan hatinya

buktinya saya masih bisa merasakan apa yang dia rasakan...
feel that he loves me :) so do I :)

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita yang berasal dari bahasa sansakerta dhra artinya menahan atau menanggung. yang dimaksud menahan disini yaitu menahan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang  karna itu merupakan resiko kehidupan. Penderitaan sifatnya relatif. Karena sesuatu yang dianggap seseorang sebagai penderitaan belum tentu dianggap penderitaan pula oleh yang lainnya.

Siksaan
Siksaan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu siksaan badan atau jasmani , dan dapat  juga berupa siksaan yang dialami seseorang.
Siksaan yang dialami manusia banyak dapat dilihat di media massa.
Siksaan yang sifatnya psikis diantaranya merupakan kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.

 Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat diartikan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan sehingga menyebabkan perilaku yang kurang wajar.

Beberapa gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a) Nampak pada jasmani, pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
b) nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, apatis, cemburu, mudah marag

Tahapan gangguan kejiwaan adalah
a. Gangguan nampak dalam gejala kehidupan, pada jasmani maupun rohani
b. Usahan mempertahankan diri dengan cara yang salah. Beda halnya dengan orang yang tidak menderita gangguan jiwa, yang memecahkan masalahnya dengan segera.
c. Kekalutan merupakan mental breakdown dan yang bersangkutan memiliki gangguan
Beberapa sebab terjadinya kekalutan mental :
a. kepribadian yang lemah
b. terjadinya konflik sosial budaya
c. cara oematangan batin yang salah

Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan adalah bagian kehidupan yang bersifat kodrati sehingga pasti dialami oleh setiap manusia. Penderitaan merupakan konsekwensi manusia hidup yang tidak hanya untuk bahagia, tapi juga untuk menderita.
Pembebasan dari penderitaan pada hakikatnya merupakan upaya untuk mempertahankan kehidupan. Caranya yaitu dengan berjuang menghadapi tantangan kehidupan

Penderitaan dan Sebab-sebabnya
JIka kita kelompokan secara lebih sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
 yang diakibatkan oleh hubungan yang buruk sesama manusia, misalnya dengan pertengkaran fisik
b. Penderitaan karena adzab Tuhan yaitu penderitaan yang disebabkan oleh adzab Tuhan sebagai balasan atas apa yang telah kita lakukan. Karena apa yang kita lakukan akan berpulang kepada diri kita.


Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami mengalami penderitaan mungkin akan mengalami beberapa hal dalam hidupnya. Dapat berpengaruh positif misalnya dengan menambah semangatnya, atau lebih berfikir sebelum bertindak, atau justru sebaliknya, dapat menimbulkan hal yang berdampak negatif, misalnya keputus asaan, kekecewaan, dan kebencian terhadap hidupnya.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang bersifat kodrato. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, dan petunjuk hidup di dunia yang merupakan hasil pemikiran manusia berdasatkan pengalaman.
Pandangan hidup timbul melalui proses yang lama dan terus menerus.

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu :
a) Pandangan hidup yang berasal dari agama
b) Pandangan hidup yang berupa ideologi menurut kebudayaan dan norma
c) Pandangan hidup hasil renungan yang relatif kebenarannya

Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam fikiran. Baik keinginan, tujuan, maupun harapan. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang semakin lama semakin tinggi, dengan kata lain cita cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan maunsia yang semakin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu todak mungkin atau belum mungkin terpenuhi maka cita-cita itu diesbut angan-angan


Ada beberapa faktor yang harus terpenuhi jika ingin mencapai cita-cita yang diinginkan, diantaranya adalah :


1) Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditetukan oleh kualitas manusia tersebut sehingga apa yang diinginkannya tidak hanya berupa khayalan.

2) Faktor Kondisi yang berpengaruh terhadap tercapainya cita-cita. Faktor ini ada yang menguntungkan dan ada yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan faktor yang memperlancar. sedangkan faktor yang menghambat adalah sebaliknya.
3) Faktor tingginya cita-cita. Pepatah mengatakan "bayang-bayang setinggi badan" artinya mencapai cita-cita sesuai kemampuan dirinya. Memang ada anjuran gantunglah cita-cita setinggi langit, tetapi kita harus dapat mengukur kemampuan diri kita.

Kebajikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma agama dan etika.

Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat menjadi hakim bagi diri sendiri.


Untuk mencapai suatu tujuan harus ada perjuangan didalamnya. Perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus bekerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun tenaga/jasmani, ataupun kedua-duanya. Di dalam agamapun diperintahkan untuk bekerja keras. Sebagaimana hadits Rasulullah S.A.W "bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan akan mati esok hari"
Namun untuk bekerja keras, manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

Keyakinan/Kepercayaan berasal dari kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution ada 3 aliran filsafat yaitu :
a) Aliran Naturalisme
b) Aliran intelektualisme
c) Aliran Gabungan
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berfikir baik secara individual maupun secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialisme - religius.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Manusia dan Keadilan

Menurut Aristoteles keadilan merupakan kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan dapat diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung yang kompleks atau terlalu sedikit. Kedua ujung tersebut menyangkut dua orang atau benda.
Menurut Plato, keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaanya dikendalikan olah akal.
Jika ditarik kesimpulan dari beberapa teori tentang keadilan, keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban, yang terletak pada keharmonisan pelaku keduanya.

Beberapa hal yang perlu dipupuk untuk mewujudkan keadilan sosialm yakni :
1) Perbuatan gotong toyong dan sikap kekeluargaan
2) Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain
3) Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan
4) Sikap suka bekerja keras
5) Sikap menghargai hasil karya orang untuk mepncapai kesejahteraan bersama

Keadilan terdiri dari berbagai macam, yaitu :
a) Keadilan moral
b) Keadilan distributif
c) Keadilan komutatif

Kejujuran dapat diartikan sebagai apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninyaapa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat terlahir dalam kata-kata padahal tidak ditepati maka kebohongannya telah disaksikan oleh orang lain.

Sedangkan kecurangan adalag ketidakjujuran dan sama pula dengan licik walaupun tidak identik.
Kecurangan tentunya tidak diinginkan oleh hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, dan berlebihan agar dianggap paling hebat dengan melakukan berbagai cara.

Semua yang kita lakukan tentunya membawa dampak kepada nama baik kita. baik buruknya hal yang kita lakukan akan menjadikan persepsi tersendiri bagi diri kita dari orang lain. Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Penjagaan nama baik hubungannya erat dengan tingkah laku atau perbuatan. Tingkah laku pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a) manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral
b) ada aturan yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai perilaku moral tersebut.
Pada hakikatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia untuk akan segala kesalahannya yang tidak sesuai dengan moral.

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Manusia dan Tanggung Jawab

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Setelah ditambahkan imbuhan ber-, kata tanggung jawab menjadi bertanggung jawab yang dapat diartikan sebagai berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab terdiri dari beberapa poin yang berbeda-beda, diantaranya adalah :
a) Tanggung jawab terhadap Tuhan
b) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
c) Tanggung jawab terhadap keluarga
d) Tanggung jawab terhadap masyarakat, dan
e) Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara


Tanggug jawab mempunyai wujud lain, yaitu berupa pengabdian dan pengorbanan yang merupakan perbuatan baik untuk manusia itu sendiri.

Pengabdian merupakan perbuatan baol yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukuan dengan ikhlas, karena merupakan suatu tanggung jawab dari manusia itu sendiri.


Sedangkan pengorbanan yang berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan dapat diartikan sebagai pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan juga mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

Manusia yang baik adalah manusia yang bertanggung jawab dan mengabdi serta berkorban dengan keikhlasan tanpa mengharapkan balasan apapun.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Rabu, 02 November 2011

untukmu...mujahidku...206

Inilah goresan pena dari sang akhwat yang mendambakan ikhwan sholeh, yang bisa bersama untuk mencintai Mu Ya Robbi dan mencintai Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam.
Yaa……Rabbi……..
Aku berdoa untuk seorang ikhwan yang telah menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad shallahu’alaihiwasalam
Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain
Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting
Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya tidak sia-sia
Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau
Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang membuatku merasa sebagai wanita shalehah ketika aku berada di sisinya
Seseorang yang bisa menjadi asisten sang nahkoda kapal
Seseorang yang bisa menjadi penuntun kenakalan anak anakku yang nakal
Seseorang yang bisa menjadi penawar bisa
Seseorang yang sabar mengingatkan saat diriku lancang
Ya..Rabbi……
Aku tak meminta seseorang yang sempurna
Hingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup
Aku tidak mengharap orang yang semulia Abu BBkar Radhiyallahu,
Atau se taqwa Umar Radhiyallahu, pun setabah Ustman Radhiyallahu,
Ataupun se kaya Abdurrahman bin auf Radhiyallahu, setegar Zaid Radhiyallahu
Juga segagah Ali Radhiyallahu, apalagi setampan Usamah Radhiyallahu.
Aku hanya mengharap seorang ikhwan akhir zaman,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh,
Membangun peradaban,
dan membuat Rasulullah shallahu’alaihiwasalam bangga di akhirat
Karena aku sadar aku bukanlah semulia Fatimah Radhiyallahuanha,
tidak setaqwa Aisyah Radhiyallahuanha ,Pun tidak  secantik  Zainab Radhiyallahuanha, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha.
Aku hanyalah seorang wanita akhir zaman
yang punya cita – cinta
Ya…..Rabbii …….
Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku
Buatlah aku menjadi akhwat yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku
Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat
kokohnya benteng tidak bisa dibangun dalam semalam, namun bisa hancur dalam sedetik
Kota Baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap
Dan bilamana akhirnya kami mendapatkan anugrah itu , aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
” Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”...
Semoga Allah menyatukan kita hingga ke 'arsyNya... aamiin :)

Jumat, 14 Oktober 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Ilmu Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar berasal dari Basic Humanities yang artinya manusiawi, berbudaya dan juga halus. Humanities adalah nilai yang berkaitan tentang kebudayaan manusia sebagai homo humanus. Salah satu manfaat dari mempelajari humanities ini adalah seseorang akan menjadi lebih manusiawi dan berbudaya yang halus.
Masalah-masalah yang masuk ke dalam humanities masih dapat diperdebatkan, dan sifatnya dinamis sesuai dengan keadaan dan waktu. Secara general, the humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya yang mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.
Dari setiap zaman, seni merupakan sastra yang esensia berperan penting dalam the humanities. Hal ini disebabkan, karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan dan karena nilai yang disampaikan oleh seni adalah nilai tidak normatif. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, maka penyampainnya pun lkebih fleksibel sehingga lebih mudah untuk diterima.
Sastra memegang peranan penting dikarenakan berbagai macam alasan. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dapat kita bandingkan dengan filsafat, yang menggunakan bahasa adalah abstarksi. Sehingga penjabaran dari abstraksi tersebut tentunya lebih mudah dipahami diobandingkan dengan abstraksi itu sendiri. Contoh lain dap[at kita ambil dari sebuah tarian. Tarian adalah sesuatu yang sifatnya abstraksi, dan tentu saja membutuhkan penjabaran untuk gerak gerik dari tariabn tersebut. Sastra juga didukung dengan cerit. Dengan cerita seseorang tentunya lebih tertarik dan juga akan lebih mudah untuk mengemukakan gagasan-gagasannya dalam berntuk yang tidak normatif.
Ilmu budaya dihubungkan dengan berbagai macam nilai seni. Misalnya nilai-nilai dalam prosa fiksi, dan nilai-nilai dalam puisi.
Sebagai seni yang berdiri pada cerita, prosa fiksi tentunya membawakan pesan moral baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun nilai yang diperoleh pembaca melalui sastra prosa antara lain prosa meberikan kesenangan karena ceritanya yang bersifat fiksi. Cerita fiksi ini mengembangkan imajinasi pembacanya untuk mengetahui dan mengenal sesuatu yang belum pernah dijumpainya. Selain itu prosa fiksi juga memberikan informasi yang tidak ditemukan dari sumber lainnya. Prosa fiksi juga memberikan keseimbangan wawasan, karena melalui prosa seseorang dapat menilai kehidupan dari banyak sisi individu.  Bersinggungan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu karya sastra tang menyuarakan aspirasi jamannya yaitu apa yang dikehendaki oleh jamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya biasanya lebih mengajak pembacanya ke arah kontemplasi.
Selain Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa, kita juga mengenal Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi. Puisi merupakan bagian dari sastra yang merupakan bagian dari kesenian. Keartistikan sebuah puisi digantungkan kepada kretivitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan beberapa aspek. Diantara aspek-aspek tersebut adalah figura bahasa, kata-kata yang ambiquilitas atau kata-kata yang bermakna multitafsir, kata-kata yang konotatif, dan pengulangan yang fungsinya adalah untuk mengintensifkan atau lebih menegaskan hal-hal yang dilukiskan guna menguggah hati para pendengar dan pembacanya. Banyak alasan yang mendasari penyajian puisi didalam Ilmu Budaya Dasar, diantaranya adalah Hubungan puisi dengan kesadaran individual yang dapat memaparkan pengalaman setiap orang. Selain itu, Puisi dam keinsyafan sosial juga memberikan pengetahuan kepada manulisa karena dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Manusia dan Lingkar Masalah dengan Kesyukuran

Kalau di pikir2.. Setiap orang pasti selalu memiliki masalahnya sendiri. Jd mungkin terlalu agak sedikit banyak berat kalau di tambah dengan masalah orang lain lagi.
Mulai dari masalah belajar, masalah finansial, masalah keluarga, masalah percintaan, masalah interaksi sosial, dan masalah2 yng terbilang kurang penting yng juga terkadang menjadi masalah karna esensi ketidakpentingannya tersebut.

Lelah itu pasti karena panas matahari selalu tersebar merata untuk disyukuri

Kerja keras itu harus ada. Karena esensi letih lah yang menentukan manis pahitnya kehidupan.

Hebat itu makna relatif hak semua insan. Karena Tuhan menciptakan segala pilihan kebaikan yng dapat dimiliki untuk yang berani menerima segala keberhasilan dan juga pendampingnya yng kita sebut dengan kegagalan.

Lemah itu milik kita. Karna hanya Allah-lah yng Maha hebat. Yang pantas untuk menerima segala pujian dr Mahluk-Nya. Namun lemah adalah hinaan untuk orang yng menetap pada kelemahannya.

salah satu kalimat yang sering jadi bahan perenungan saya saat mulai futur dalam ketenangan nikmatNya,
" Fa, hidup itu ujian.. Ada ujian seneng, ada ujian susah. Dan manusia itu banyak kejebak di ujian senengnya.. Wajar, karna saat sedih manusia selalu balik ke Allah.. Giliran seneng aja lupa.. Malah lupa gimana rasanya waktu mereka susah dulu”
Jangan jadikan kami orang seperti itu Ya Rabb…

Mulai melangkah.
Peliharalah segala kelelahan
Karna ia lah yng menuntunmu ke hari depan..
Karna yang gagal adalah orang yang berhenti sebelum lelah..
Dan yang berhasil adalah orang yang tetap bekerja ketika lelah..
Tetapkan segala kebaikan dan tetaplah berjalan di atasnya..

Bismillah Ya Rahman….

Manusia dan Keindahan

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan adalah keindahan yang enak dipandang, bagus, elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Menurut bahasa Yunani, keindahan dapat diterjemahkan dengan berbagai artian tergantung dari penggunaan kata keindahan tersebut. Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah keindahan yang ideal merupakan sebuah entitas atau wujud yang dikagumi oleh banyak orang. Keindahan merupakan bagian dari berbagai macam objek, seperti manusia, hewan, tumbuhan, karya seni, alam, dan juga objek-
objek lain yang dapat dilihat secara jelas wujudnya. Selain itu, keindahan juga dapat dipredikatkan kepada sebuah gagasan yang memberikan persepsi kepuasan dan juga kesenangan kepada penciptanya ataupun yang menikmatinya.
Keindahan sering ditafsirkan sebagai sebuah entitas dari alam, karya seni, atau hal lain yang dinikmati dengan indera penglihatan. Karena keindahan seperti ini merupakan pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa "beauty is in the eye of the beholder" atau "kecantikan itu berada pada mata yang melihatnya"
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan memiliki implikasi yang erat dengan kebenaran. Selain itu Keindahan juga memiliki nilai yang selalu bertambah dari waktu ke waktu.

Menurut The Liang Gie di dalam bukunya yang berjudul "Garis Besar Estetika", keindahan diterjemahkan dalam bahas Perancis "beau", "bello" dari Italia dan Spanyol yang berasal dari kata Latin "bellum" Asal kata dari semua tadi adalah "bonum" yang artinya kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" yang pada akhirnya dipendekkan menjadi "bellum".
Keindahan dibedakan sebagai keidahan abstrak, dan sesuatu yang berwujud yang memiliki keindahan. Di dalam istilah bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty  yang berarti keindahan, dan beautiful  yang berarti beda, atau sesuatu yang indah. Selain itu, terdapat pula makna dari keindahan berdasarkan luasnya pengertian.
a. Keindahan dalam arti yang luas
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam cakupan luas adalah keindahan yang tercakup pula unsur kebaikan didalamnya. Pengertian ini adalah pengertian yang didefinisikan oleh para filsuf terdahulu. Plato membicarakan tentang watak dan hukum yang indah. Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain bijak juga menyenangkan. Orang Yunani dulu berbicara tentang hasil pemikiran yang indah dan juga adaptasi kebiasaan yang indah. Selain itu, bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti esetis yang disebut "symetria" dan "harmonia". Symetria adalah keindahan yang dinikmati dengan indera penglihatan, sedangkan harmonia adalah keindahan yang dinikmati dengan menggunakan indera pendegaran.
Keindahan dalam arti estetik adalah keindahan yang menyagkut tentag pengalaman estetik seseorang, atau keindahan yang berhubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. Ada banyak pembagian nilai, misalya nilai subyektif dan nilai obyektif atau nilai individu dan nilai masyarakat.  Penggolongan yang paling penting adah penggolongan berdasarkan nilai intrinsik dan ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat suatu benda yang mempengaruhi benda lainnya. Sedangkan nilai intrinsik adalah tujuan atau sifat baik dari beda, atau sesuatu tersebut. Misalnya prosa. bahasa, diksi baris, pemilihan kata, hal-hal tersebut merupakan unsur ektrinsik. Sedangkan unsur instrinsiknya adalah tujuan dari prosa terebut.
Keindahan dapat dinikmati menurut selera dan seni masing-masing individu. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung dengan faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi (perenungan) adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk untuk menyatakan dan menikmati keindahan itu. Jika kedua nilai ini bergabung, maka akan tercipta seuatu yang indah yang menarik perhatian orang yang mendengar atau melihatnya. Derajat kontemplasi dan ekstensi setiap individu berbeda-beda. Sebab itu keindahan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang relatif, karena sesuatu yang dianggap indah oleh seseorang boleh jadi dikatakan biasa oleh orang yang lainnya.
Keindahan adalah sesuatu yang diciptakan oleh manusia. Banyak sebab mengapa manusia menciptakan keindahan. Misalnya karena tata nilai yang telah usang yang tidak lagi sesuai dengan keadaan. Kemerosotan zaman, penderitaan manusia, serta keagungan Tuhan yang dapat dibuktikan melalui keteraturan alam semesta dan keindahan alam. Seindah apapun ciptaan manusia, tidak akan pernah menyaingi keindahan cipataan Tuhannya. Leonardo da Vinci melukiskan seorang wanita cantik yang kita kenal dengan nama Monalisa sebagai manifestasi kekagumannya terhadap wanita cantik yang diciptakan oleh Tuhannya. Tetapi karyanya tetap tidak bisa menandingi kesempurnaan ciptaan Tuhannya.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Sabtu, 08 Oktober 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia merupakan mahluk cipaan Tuhan yang paling sempura dan terdiri dari tubuh serta jiwa yang membentuk satu kesatuan yang utuh. 
Menurut Sigmund Freud, di dalam satu kepribadian, manusia mengandung tiga unsur yang bekerja sama untuk membentuk perilaku manusia yang kompleks, yang juga tertuang menjadi arti dari lambang dari psikologi. Tiga unsur tersebut adalah Id, Ego, dan Superego.
Id adalah sebuah struktur yang terbentuk sejak lahir. Id adalah libido murni yang irrasional dan lebih terkait kepada masalah kesenangan, yang jika keinginan ini tidak terpenuhi, maka akan mucul queasiness atau rasa kegelisahan.  Sebagai contoh peningkatan rasa haus, yang tentunya hal ini sangat berpengaruh kepada lanjutnya kehidupan. Namun, terkadang pemenuhal ini tidaklah selalu realistis, atau irrasional.. Id merupakan insting yang tidak terkoordinasi, maka ketika ada seseorang yang melakukan penyimpangan sosial, seperi mencuri untuk memenuhi kebutuhannya tadi, maka orang tersebut lebih terkendali dengan Id nya dibandingkan dengan dua unsur lainnya.
Berbeda dengan Id, Ego adalah bagian terkordinir yang realistis. Menurut Sigmud Freud, ego merupakan penyeimbang antara id dan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh individu tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat secara umum. Ego berfungsi baik dipikiran sadar, prasadar, maupun tidak sadar.
Komponen terakhir dari ketiga unsur ini adalah superego. Tidak seperti id dan ego, superego merupakan komponen yang terbentuk dari lingkungan eksternal. Maka dapat disimpulkan, bahwa superego seseorang akan terbentuk dengan baik jika ia berada di tengah lingkungan yang juga baik. Superego merupakan komponen yang memainkan kritis dan moral.

Selain sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur kompleks tadi, manusia sendiri terdiri dari empat hal yang memiliki keterkaitan, yaitu jasad, hayat, ruh, dan nafs. Jasad adalah bagian yang dapat diraba dan berpenampang makro. Berbeda dengan jasad,  hayat adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat bentuknya, namun merupakan unsur hidup yang dapat ditandai dengan gerakan dari jasad tadi. Sedangkan nafs adalah kesadaran tentang diri sendiri. Dan ruh merupakan sesuatu yang menghubungkan seseorang dengan bimbingan dari Tuhannya. Ruh bekerja secara spiritual, memahami yang hakiki. Dari ruh lah sesuatu yang bersifat konseptual seperti kebudayaan lahir.

Seperti yang telah saya bahas dialenia sebelumnya, bahwa ruh telah menciptakan sesuatu yang bersifat konseptual seperti kebudayaan. Kebudayaan berasal dari kata budhayyah yang diambil dari bahasa Sansakerta yang merupakan kata jamak dari budhi atau akal. Jika dikaitkan dengan manusia, Budaya adalah sesuatu yang diciptakan oleh akal budi manusia seperti kepercayaan, seni, dan adat istiadat. Banyak pendapat tentang definisi kebudayaan, yang jika diambil konklusinya kebudayaan dapat diartikan menjadi sesuatu yang mempengaruhi tingat pengetahuan, dan meliputi system ide yang terdapat pada keseharian manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan sebenarnya melekat erat dengan keseharian kita dalam wujud yang abstrak.  Hasil dari pemikiran manusia ini dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, namun yang membedakan adalah tingkat relasi antara masyarakat dan kebudayaan tersebut. Ada beberapa masyarakat yang perkembangan kebudayaannya lebih baik dibandingkan dengan masyarakat lainnya.  Banyak unsur yang terdapat di dalam kebudayaan diantaranya kebatinan, kesenian,  agama, ideologi, dan masih banyak unsur-unsur lainnya, yang jika kita perhatikan, unsur-unsur ini adalah hasil dari dari ekspresi dan jiwa manusia. Ilmu kebudayaan juga merupakan hasil pemikiran atau hasil dari falsafah manusia yang dihasilkan melalui kemampuan mental serta kemampuan berpikir.

Dari penjabaran diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan manusia yang merupakan mahluk sosial, yang digunakan untuk beradaptasi dengan cara memahami lingkungan sekitar demi memenuhi segala kebutuhannya. Kebudayaan merupakan suatu sistem yang dinamis. Perubahan kebudayaan disebabkan oleh interaksi antar individu atau interaksi antara sekelompok individu dalam lingkungan masyarakat.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma

Kamis, 29 September 2011

Kritisisasi Jiwa yang Lemah

Saat ini dominasi berada di tengah rezim 'keingkaran' yang menciptakan konfrontasi batin dengan kenyataan. Memaksa menerima di tengah kemelasan raga yang tentunya tidak nyaman untuk terpupukm namun harus tetap menjerit "IYA" untuk disinggahi,
latar belakang keterpurukan yang elegan! Disaat yang lain bergurau, lalu mengapa seseorang harus tetap menghakimi akredibilitas diri? sebegitu dangkalnya kah hidup ini sehingga kata " aku " yang bermakna negasi " angkuh " hanya ada satu? atau ada pergeseran makna dari kerelatifan?
Tentunya tidak. Karena Tuhan menciptakan segala kebaikan, namun ketidak beradaan Tuhan dalam hati perindividulah yang menciptakan kamus-kamus kejahatan. Meminta keadilan di tengah segala sentimental. Adakah kesadaran bahwa lelah bukanlah kamus yang terstabilo oleh satu alat bantu? Karena lelah merupakan esensi perjuangan dengan paduan keikhlasan yang seharusnya menjadi kohesi kehidupan. Perjuangan untuk bertahan, memberi, memaafkan, tanpa terlihat mengeliminasi kehidupan. Karena ikhlas, sabar dan komitmen, merupakan gamma yang relevan dalam pilihan tembusan kehidupan.