Mata Kuliah Softskill

Sabtu, 08 Oktober 2011

Manusia dan Kebudayaan

Manusia merupakan mahluk cipaan Tuhan yang paling sempura dan terdiri dari tubuh serta jiwa yang membentuk satu kesatuan yang utuh. 
Menurut Sigmund Freud, di dalam satu kepribadian, manusia mengandung tiga unsur yang bekerja sama untuk membentuk perilaku manusia yang kompleks, yang juga tertuang menjadi arti dari lambang dari psikologi. Tiga unsur tersebut adalah Id, Ego, dan Superego.
Id adalah sebuah struktur yang terbentuk sejak lahir. Id adalah libido murni yang irrasional dan lebih terkait kepada masalah kesenangan, yang jika keinginan ini tidak terpenuhi, maka akan mucul queasiness atau rasa kegelisahan.  Sebagai contoh peningkatan rasa haus, yang tentunya hal ini sangat berpengaruh kepada lanjutnya kehidupan. Namun, terkadang pemenuhal ini tidaklah selalu realistis, atau irrasional.. Id merupakan insting yang tidak terkoordinasi, maka ketika ada seseorang yang melakukan penyimpangan sosial, seperi mencuri untuk memenuhi kebutuhannya tadi, maka orang tersebut lebih terkendali dengan Id nya dibandingkan dengan dua unsur lainnya.
Berbeda dengan Id, Ego adalah bagian terkordinir yang realistis. Menurut Sigmud Freud, ego merupakan penyeimbang antara id dan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh individu tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat secara umum. Ego berfungsi baik dipikiran sadar, prasadar, maupun tidak sadar.
Komponen terakhir dari ketiga unsur ini adalah superego. Tidak seperti id dan ego, superego merupakan komponen yang terbentuk dari lingkungan eksternal. Maka dapat disimpulkan, bahwa superego seseorang akan terbentuk dengan baik jika ia berada di tengah lingkungan yang juga baik. Superego merupakan komponen yang memainkan kritis dan moral.

Selain sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur kompleks tadi, manusia sendiri terdiri dari empat hal yang memiliki keterkaitan, yaitu jasad, hayat, ruh, dan nafs. Jasad adalah bagian yang dapat diraba dan berpenampang makro. Berbeda dengan jasad,  hayat adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat bentuknya, namun merupakan unsur hidup yang dapat ditandai dengan gerakan dari jasad tadi. Sedangkan nafs adalah kesadaran tentang diri sendiri. Dan ruh merupakan sesuatu yang menghubungkan seseorang dengan bimbingan dari Tuhannya. Ruh bekerja secara spiritual, memahami yang hakiki. Dari ruh lah sesuatu yang bersifat konseptual seperti kebudayaan lahir.

Seperti yang telah saya bahas dialenia sebelumnya, bahwa ruh telah menciptakan sesuatu yang bersifat konseptual seperti kebudayaan. Kebudayaan berasal dari kata budhayyah yang diambil dari bahasa Sansakerta yang merupakan kata jamak dari budhi atau akal. Jika dikaitkan dengan manusia, Budaya adalah sesuatu yang diciptakan oleh akal budi manusia seperti kepercayaan, seni, dan adat istiadat. Banyak pendapat tentang definisi kebudayaan, yang jika diambil konklusinya kebudayaan dapat diartikan menjadi sesuatu yang mempengaruhi tingat pengetahuan, dan meliputi system ide yang terdapat pada keseharian manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan sebenarnya melekat erat dengan keseharian kita dalam wujud yang abstrak.  Hasil dari pemikiran manusia ini dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, namun yang membedakan adalah tingkat relasi antara masyarakat dan kebudayaan tersebut. Ada beberapa masyarakat yang perkembangan kebudayaannya lebih baik dibandingkan dengan masyarakat lainnya.  Banyak unsur yang terdapat di dalam kebudayaan diantaranya kebatinan, kesenian,  agama, ideologi, dan masih banyak unsur-unsur lainnya, yang jika kita perhatikan, unsur-unsur ini adalah hasil dari dari ekspresi dan jiwa manusia. Ilmu kebudayaan juga merupakan hasil pemikiran atau hasil dari falsafah manusia yang dihasilkan melalui kemampuan mental serta kemampuan berpikir.

Dari penjabaran diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan manusia yang merupakan mahluk sosial, yang digunakan untuk beradaptasi dengan cara memahami lingkungan sekitar demi memenuhi segala kebutuhannya. Kebudayaan merupakan suatu sistem yang dinamis. Perubahan kebudayaan disebabkan oleh interaksi antar individu atau interaksi antara sekelompok individu dalam lingkungan masyarakat.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar