Mata Kuliah Softskill

Jumat, 14 Oktober 2011

Manusia dan Keindahan

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan adalah keindahan yang enak dipandang, bagus, elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Menurut bahasa Yunani, keindahan dapat diterjemahkan dengan berbagai artian tergantung dari penggunaan kata keindahan tersebut. Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah keindahan yang ideal merupakan sebuah entitas atau wujud yang dikagumi oleh banyak orang. Keindahan merupakan bagian dari berbagai macam objek, seperti manusia, hewan, tumbuhan, karya seni, alam, dan juga objek-
objek lain yang dapat dilihat secara jelas wujudnya. Selain itu, keindahan juga dapat dipredikatkan kepada sebuah gagasan yang memberikan persepsi kepuasan dan juga kesenangan kepada penciptanya ataupun yang menikmatinya.
Keindahan sering ditafsirkan sebagai sebuah entitas dari alam, karya seni, atau hal lain yang dinikmati dengan indera penglihatan. Karena keindahan seperti ini merupakan pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa "beauty is in the eye of the beholder" atau "kecantikan itu berada pada mata yang melihatnya"
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan memiliki implikasi yang erat dengan kebenaran. Selain itu Keindahan juga memiliki nilai yang selalu bertambah dari waktu ke waktu.

Menurut The Liang Gie di dalam bukunya yang berjudul "Garis Besar Estetika", keindahan diterjemahkan dalam bahas Perancis "beau", "bello" dari Italia dan Spanyol yang berasal dari kata Latin "bellum" Asal kata dari semua tadi adalah "bonum" yang artinya kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" yang pada akhirnya dipendekkan menjadi "bellum".
Keindahan dibedakan sebagai keidahan abstrak, dan sesuatu yang berwujud yang memiliki keindahan. Di dalam istilah bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty  yang berarti keindahan, dan beautiful  yang berarti beda, atau sesuatu yang indah. Selain itu, terdapat pula makna dari keindahan berdasarkan luasnya pengertian.
a. Keindahan dalam arti yang luas
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam cakupan luas adalah keindahan yang tercakup pula unsur kebaikan didalamnya. Pengertian ini adalah pengertian yang didefinisikan oleh para filsuf terdahulu. Plato membicarakan tentang watak dan hukum yang indah. Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain bijak juga menyenangkan. Orang Yunani dulu berbicara tentang hasil pemikiran yang indah dan juga adaptasi kebiasaan yang indah. Selain itu, bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti esetis yang disebut "symetria" dan "harmonia". Symetria adalah keindahan yang dinikmati dengan indera penglihatan, sedangkan harmonia adalah keindahan yang dinikmati dengan menggunakan indera pendegaran.
Keindahan dalam arti estetik adalah keindahan yang menyagkut tentag pengalaman estetik seseorang, atau keindahan yang berhubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. Ada banyak pembagian nilai, misalya nilai subyektif dan nilai obyektif atau nilai individu dan nilai masyarakat.  Penggolongan yang paling penting adah penggolongan berdasarkan nilai intrinsik dan ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat suatu benda yang mempengaruhi benda lainnya. Sedangkan nilai intrinsik adalah tujuan atau sifat baik dari beda, atau sesuatu tersebut. Misalnya prosa. bahasa, diksi baris, pemilihan kata, hal-hal tersebut merupakan unsur ektrinsik. Sedangkan unsur instrinsiknya adalah tujuan dari prosa terebut.
Keindahan dapat dinikmati menurut selera dan seni masing-masing individu. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung dengan faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi (perenungan) adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk untuk menyatakan dan menikmati keindahan itu. Jika kedua nilai ini bergabung, maka akan tercipta seuatu yang indah yang menarik perhatian orang yang mendengar atau melihatnya. Derajat kontemplasi dan ekstensi setiap individu berbeda-beda. Sebab itu keindahan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang relatif, karena sesuatu yang dianggap indah oleh seseorang boleh jadi dikatakan biasa oleh orang yang lainnya.
Keindahan adalah sesuatu yang diciptakan oleh manusia. Banyak sebab mengapa manusia menciptakan keindahan. Misalnya karena tata nilai yang telah usang yang tidak lagi sesuai dengan keadaan. Kemerosotan zaman, penderitaan manusia, serta keagungan Tuhan yang dapat dibuktikan melalui keteraturan alam semesta dan keindahan alam. Seindah apapun ciptaan manusia, tidak akan pernah menyaingi keindahan cipataan Tuhannya. Leonardo da Vinci melukiskan seorang wanita cantik yang kita kenal dengan nama Monalisa sebagai manifestasi kekagumannya terhadap wanita cantik yang diciptakan oleh Tuhannya. Tetapi karyanya tetap tidak bisa menandingi kesempurnaan ciptaan Tuhannya.

Sumber : E-learning Universitas Gunadarma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar