Manusia adalah mahluk yang paling sempurna karena diberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk lainnya. Manusia telah diciptakan dengan berbagai sistem penyempurna yang tak lain digunakan untuk kelangsungan hidup manusia tersebut. Manusia di berikan akal dan perasaan untuk menyeimbangkan antara logika dan sikap-sikap kemanusiaan yang digunakan untuk hidup secara sosialis.
Manusia memiliki rasa kasih sayang yang timbul dari kedekatan antar sesamanya. Secara harfiah, kasih sayang atau yang dikenal sebagai afeksi didalam istilah psikologi dapat diartikan sebagai semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Cinta adalah perasaan yang melebihi rasa suka kepada seseorang atau sesuatu. Sedangkan kasih adalah sebuah perasaan sayang yang ada dengan rasa belas kasih. Dan jika ditinjau dari keasatuan katanya, maka kasih sayang adalah perasaan sayang yang diiringi dengan belas kasih.
Menurut Dr. Sarlito.W.Sarwono, cinta memiliki tiga unsur yang berbeda kekuatannya, yaitu kemesraan, keintiman, dan keterikatan. Kemesraan adalah perasaan ingin memberikan sentuhan atau perasaan yang dirasakan saat tidak berada di tempat yang sama. Misalnya perasaan rindu, atau perasaan ingin dibelai atau membelai sebagai manifestasi rasa sayang. Keintiman adalah tingkah laku yang menunjukan bahwa satu individu dengan individu lainnya memiliki kedekatan yang lebih daripada dengan yang lainnya. Misalnya diungkapkan dengan panggilan yang istimewa seperti sayang, atau panggilan khusus lainnya. Sedangkan keterikatan adalah perasaan memiliki, selalu mejadikan ia sebuah prioritas dibandingkan dengan yang lainnya.
Menurut Dr. Sarlito, dari ketiga unsur tadi, tidak semuanya selalu terdapat di dalam sebuah hubungan. Salah satu unsur tadi bisa jadi tidak hadir, atau bahkan hanya hadir satu dari ketiga unsur tersebut. Misalnya didalam sebuah hubungan hanya terdapat kemesraan tanpa diiringi dengan keintiman dan keterikatan, maka hubungan itu akan menjadi sebuah hubungan yang pincang.
Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, Cinta adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk menyayangi dan memperlakukan dengan lembut seseorang yang dikasihinya. Cinta selalu dibutukan. Cinta yang dinikmati dengan cara hormat, mulia ,suci, dan penuh taqwa maka akan dipergunakan untuk mencapai seseuatu yang ahsan atau baik pula.
Di dalam kitab suci Al-Qur'an, fenomena cinta memliki tiga tingkatan yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Cinta yang tinggi hanyalah cinta untuk Allah S.W.T, Rasulullah, Para Anbiya, dan perjuangan di jalan agama Allah SWT. Seperti yang disebutkan di dalam firman Allah S.W.T yang artinya sebagai berikut :
"Katakanlah; jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai,; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk orang-orang yang fasik "
Kecintaan kepada Allah, RasulNya, dan jihad dijalanNya adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia muslim. Maka setiap cinta kepada sesama, harus didasari akan kecintaan kepada Sang Maha Pencipta.
Sedangkan cinta menengah adalah perasaan cinta kepada orang tua, suami atau istri saudara kandung, dan kerabat dekat.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menegah ini terlihat jelas hasilnya. Perasaan sayang ini timbul atas rahmat dari Allah S.W.T, sehingga manusia dapat merasakan indahnya rasa saling menyayangi. Menurut agama, cinta dibagi kedalam beberapa jenis cinta diri, cinta kepada manusia, cinta seksual, dan cinta kebapakan.
Cinta tingkat rendah adalah cinta dibawah tingkatan cinta menengah, yang lebih mementingkan cinta kepada cinta menengah. Menurut definisi lain, dijelaskan bahwa cinta tingkat terendah adalah cinta yang keji dan merusak kemanusiaan, maka itu ia disebut sebagai cinta rendahan.
Bentuk dari cinta rendahan ini ada banyak macamnya, misalnya cinta kepada thagut. Thagut adalah sesuatu yang disembah selain Allah. Cinta kepada thagut adalah cinta kepada sesuatu atau seseorang seperti ia mencintai Allah S.W.T, padahal cinta kepada Allah dan cinta dengan yang lainnya harus berada dalam tingkatan yang berbeda.
Sumber : E-learning Universitas Gunadarma
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com